Diaz Hendropriyono mengumumkan peluncuran film dokumenter berjudul 'Dangerous Humans: Towards Zero eMissions?" di The Lounge XXI Plaza Senayan. Menariknya, film tersebut merupakan dokumentasi pekerjaan Diaz selama menjabat sebagai Staf Khusus Presiden RI. Film tersebut juga akan dibuka aksesnya ke publik di kanal YouTube.
Diaz menyampaikan pesan penting dalam film tersebut, salah satunya perihal krisis iklim yang di mana akan menyebabkan punahnya kehidupan manusia di Bumi ini, kecuali gaya hidup kita berubah menjadi lebih ramah lingkungan. Berikut adalah wawancara singkat dengan Diaz Hendropriyono di Youtube Cumicumi.com
Apa Arti Film Dangerous Humans yang Mas Diaz Buat?
Film ini sebenarnya documentary berdasarkan dari buku yang saya tulis tahun lalu. Jadi tahun lalu kita launching sebuah buku judulnya Dangerous Humans sama dengan documentary ini. Nah bukunya lumayan tebal dan teman-teman bisa dapatkan melalui website https://www.dangerous-humans.com/, gratis. Memang tidak dicetak dalam bentuk fisik karena sesuai dengan temanya tema lingkungan, kita gak mau ngabisin pohon, karena kalau setiap kali kita cetak apalagi bukunya ratusan halaman dan harus nebang terus.
Buku yang di-launcing tahun 2023 lalu ini menceritakan perjalanan saya sebagai staf khusus presiden Bapak Joko Widodo di periode ini. Saya sebagai staf khusus diberi tugas untuk melihat dan menganalisa isu-isu bidang strategis. Dalam kapasitas saya sebagai staf khusus ini, saya ingin melihat ancaman perubahan iklim terhadap Indonesia dan dunia. Banyak yang gak tau juga perubahan iklim ini adalah masalah yang sangat serius, masalah yang kita semua harus tanggulangi bersama, masalah hajat hidup orang banyak. Kalau kita tidak bisa menangani masalah iklim, maka very soon kita semua ini akan punah dan saya gak bisa menggunakan kata-kata lain selain kata punah karena memang ketika bumi ini makin panas ya, artinya orang sudah tidak ada tempat lagi untuk hidup. Jadi akan ada bencana alam dimana mana, air akan susah dicari, listrik akan susah diproduksi. Kita harus hidup kembali pakai lilin terus daratan pun akan banjir semua. Kita akan kekurangan lahan, kekurangan air bersih, makanan susah dicari karena pertanian pun juga susah untuk memproduksi makanan kalau suhu bumi naik. Lalu juga polusi udara, air dan sebagainya itu merupakan ancaman yang harus kita hadapi bersama dalam waktu yang cepat.
Jadi saya di buku itu dan juga di documentary yang baru di-launch kemaren kita bilang bahwa kita sebenarnya punya mimpi banyak untuk Indonesia, mimpi mengenai Indonesia emas, mimpi bahwa Indonesia bisa menjadi salah satu dari lima kekuatan ekonomi dunia. Indonesia punya bonus demografi yang bisa dimanfaatkan tapi kalau kita tidak bisa menangani masalah perubahan iklim dan pemanasan global, maka ini akan menjadi mimpi-mimpi saja.ita gak bisa mencapai ini semua bukan karena kita atau manusianya tidak mampu tapi karena indonesianya mungkin sudah tidak ada. Padahal kita tahu lahan dan air yang ada di bumi sangat terbatas, jadi kalau kita lihat peta lahan itu cuman sekitar 29 persen dari permukaan bumi. Nah dari 29 persen itu yang bisa ditinggalin cuma nol koma sekian persen. Jadi lahan kita nih sebenernya kecil sekali di bumi. Dan dengan pemanasan global, peningkatan populasi manusia maka ketersediaan lahan akan sangat terbatas, begitu juga air akan sangat terbatas. Nah intinya di buku dan documentary ini adalah bagaimana pemanasan global dan perubahan iklim ini bisa mengurangi keterbatasan ketersediaan lahan dan air. Jadi dengan adanya global warming lahan dan air kita berkurang dan kita harus ngapain.
Bagaimana Ide Tentang Dangerous Humas Ini Begitu Berpengaruh Dalam Pemikiran Mas Diaz?
Kita boleh punya mimpi mimpi. Kita bisa mimpi untuk membangun ekonomi. Kita bisa mimpi untuk membangun teknologi. Kita bisa mimpi untuk membangun pertahanan dan lain sebagainya tapi kalau kitanya tidak bisa hidup, bagaimana kita bisa membangun mimpi itu? Jadi yang harus kita pertahankan tempat hidup kita dulu. Pastikan kita bisa hidup sampai 2045 supaya kita bisa menggapai mimpi itu, supaya Indonesia bisa kuat. Sebenernya kalau generasi saya dan yang lebih tua itu ya mau tidak mau kita harus bilang kurang sadar mengenai lingkungan, jadi anggaplah kita habis ada acara gerak jalan di Monas, setelah selesai, wah itu botol plastik ada dimana-mana itu. Ini saya melihat Indonesia ini kan tempat tinggal kita, ini rumah kita. Masa kita harus hidup dengan sampah sih? Kalau kita lihat saya pernah ke bantar gebang, setiap harinya itu 7.500 ton sampah yang masuk ke sana. Itu kalau kita tungguin bisa 3.000 - 4.000an truk tergantung dari ukuran truknya. Jadi banyak sekali sampah yang numpuk hanya dari Jabodetabek dan sekarang sudah 18 tingkat kali sampahnya itu, mau dikemanain? Nah kalau begini terus kita mau emangnya hidup pake masker setiap saat sampai kita mati kayak jaman covid. Siapa lagi yang tanggung jawab sama Indonesia kalau bukan bangsa Indonesia.
Begitu saya masuk ke area lingkungan ini, dengan isu ini saya banyak bertemu dengan milenial, gen Z, Alpha. Itu sebenernya anak-anak Indonesia itu peduli sama lingkungan. Jadi kalau diinget ada video yang viral ada orang ke taman safari terus ngasih makan kuda nil plastik, waahh itu kan di-bully di internet gila-gilaan. Itu kan artinya orang peduli bahwa kalau ada orang yang begitu, dia marah. Memang ada kepedulian terhadap keberlangsungan mahluk hidup.
Banyak anak muda sekarang yang sudah bisnisnya motor listrik, mobil listrik anak muda banyak masuk ke situ. Terus dari bidang penanganan sampah banyak sekali ada yang mengkoleksi, me-recycle, isinya anak muda semua. Jadi saya liat ini sebenernya inovasinya banyak sekali dan ini yang saya ingin angkat dalam buku dan dokumentari ini. Untuk menunjukan bahwa selama saya jadi staf khusus presiden, saya bertemu mereka dan mempelajari inovasi inovasi yang mereka hasilkan.
Bagaimana Cara Menjaga Keseimbangan Antara Ekplorasi dan Menjaga Kelestarian Alam?
Jadi saya percaya sama yang mamanya konsep membangun tapi dengan cara yang lebih ramah dengan lingkungan. Jadi misalnya secara teori dan fakta bahwa setiap kali ekonomi itu tumbuh kita butuh listrik. Jadi pertumbuhan listrik dengan pertumbuhan ekonomi pasti selaras, artinya kalau pertumbuhan ekonomi naik kebutuhan kita akan listrik juga naik. Kalau kebutuhan Listrik naik artinya emisi akan lebih banyak, artinya pemanasan global, perubahan iklim akan parah.
Ini adalah hal dilematis. Kita ingin ekonomi naik, tapi biasanya ekonomi naik itu listriknya harus banyak. Listriknya banyak, batubaranya harus banyak, jadinya sesak nafas juga, akhirnya mati kan. Nah di sini saya pikir inovasi apa yang Indonesia sudah bisa hasilkan di bidang energi. Jadi sudah pasti energi itu bisa kita hasilkan untuk dari sumber yang tidak mengkontaminasi misalnya dari matahari, dari angin, dari air bisa kita kembangkan. Terus ada yang menurut saya paling menarik, kita tidak boleh menutup diri atau menutup mata bahwasanya kita bisa mengembangkan energi nuklir. Nuklir itu diambil karena energinya lebih bersih. Dia gak kayak batubara, dia gak mengeluarkan emisi. Hanya masalahnya nuklir itu orang ketakutan karena takutnya dibikin bom atom. Gini, nuklir bisa dibuat bom atom kalau bahannya uranium sama plutonium. Indonesia sudah punya reactor nuklir sebenernya tapi kita tidak menggunakan reactor nuklir itu untuk membangkit listrik, tapi untuk riset dan kebutuhan lain. Tapi menariknya juga ada anak bangsa yang mau mengembangkan PLTN dari sumber lain selain uranium dan plutonium namanya thorium. Thorium itu banyak sekali di Bangka Belitung.