Seperti diberitakan sebelumnya, Rayen Pono terlihat menyambangi Bareskrim pada Kamis (15/5). Hal ini sehubungan dengan laporan sang musisi untuk Ahmad Dhani terkait kasus dugaan diskriminasi ras dan etnis.
Ditemui usai memberikan keterangan lanjutan, Rayen Pono menantang musisi Ahmad Dhani untuk jantan dalam menghadapi proses hukum yang tengah berjalan. Dia berharap Dhani kooperatif bila nantinya mendapat panggilan dari pihak berwajib.
"Ahmad Dhani kan bilang dia radikal, kita nikmati proses keradikalan itu. Jadi yang saya tagih adalah gentleman-nya itu, kejantanannya itu, termasuk nanti kalau dipanggil oleh pihak penyidik harus hadir jangan gak hadir, jangan dengan narasi apapun tidak hadir, pengecut! Jadi semua harus dihadapi dengan jantan," kata Rayen Pono, dikutip dari Youtube Cumicumi.
Menurut mantan personel duo Pasto itu, jika Ahmad Dhani mengklaim sebagai sosok bijak maka seharusnya berani menghadapi segala konsekuensi hukum secara terbuka tanpa menghindar. Sebaliknya, jika Dhani merasa dirinya tidak bersalah, maka harus membuktikan di hadapan penyidik, bukan dengan menghindari panggilan.
"Kalau Ahmad Dhani dipanggil, jangan lari atau merasa tidak bersalah, buktikan kalau kau tidak bersalah. Ketika Ahmad Dhani mangkir akan diinfokan ke pihak kami, itu akan kami blast ke media bahwa Ahmad Dhani adalah pengecut," pungkasnya.
Kuasa hukum Rayen Pono, Jajang, juga mengatakan pihaknya tak menuntut kompensasi materiil maupun immateriil. Mereka hanya ingin fokus pada proses hukum sehingga berjalan dengan adil dan tuntas.
"Kami gak pernah namanya menuntut bahwa ada material, immaterial, gak pernah kami ngomong gitu. Pokoknya ini proses hukum dijalanin, karena memang ini menyangkut harga diri," tutur Jajang. (ND)