Belum lama ini viral berita tentang dua orang pemuda yang membawa sebuah papan di pinggir jalan berniat menjual ginjal mereka. Diketahui aksi mereka ini guna menyelamatkan ibu mereka, Syafrida, yang tengah ditahan polisi.
Diungkapkan oleh salah satu dari mereka, Farrel, peristiwa ini bermula dari ibu mereka yang dimintai tolong oleh saudara dari ayah mereka untuk bekerja di sebuah maskapai. Padahal ibu mereka awalnya hanyalah seorang penjual makanan rumahan.
"Ibu saya hanya seorang penjual makanan rumahan. Awalnya ibu hanya membantu saudara ayah untuk mengurus rumahnya, karena beliau bekerja di sebuah maskapai sehingga sering keluar negeri," ucap Farrel saat ditemui di kawasan Bundaran HI.
Tak cuma ponsel, Syafrida juga diberikan uang sebesar Rp10 juta untuk mengurus keperluan rumah termasuk membayar seorang asisten rumah tangga bernama Yani. Namun seiring berjalannya waktu, Yani memutuskan untuk tak lagi mengurus rumah itu lantaran tak tahan kerap dimaki dengan kata-kata kasar.
Lantaran tak terima dengan sikap Yani, sang pemilik rumah kemudian melapor Polsek Ciputat dengan tuduhan penggelapan barang dan sejumlah uang. Mirisnya Syafrida ikut dilaporkan. Dia akhirnya ditahan lantaran tidak bisa membela diri.
"Saat diperiksa, ibu saya tak bisa membela diri karena tidak diberikan pendamping. Di sisi lain pelapor ditemani pengacaranya," tuturnya
Meskipun Yani dikabarkan sudah mengembalikan ponsel dan uang Rp10 juta yang sebelumnya diberikan pemilik rumah. Namun hingga kini Syafrida masih ditahan di Polres Tangerang Selatan. Oleh karena itu, kedua putranya berniat menjual ginjal agar uangnya digunakan untuk membebaskan sang ibu.
"Namun tetap saja ibu ditahan Polres Tangerang Selatan sejak kemarin. Padahal ibu tidak salah. Saya mau melawan orang yang menzalimi ibu saya. Karena dia bukan orang biasa, mereka orang berada," papar Farrel. (ND)