Setelah tujuh tahun mereda, kasus kopi sianida yang merenggut nyawa Wayan Mirna Salihin kembali menggemparkan masyarakat Indonesia. Pasalnya, sejak film dokumenter mengenai kasus ini dirilis, spekulasi masyarakat mengenai keterlibatan Jessica Wongso kembali marak dibicarakan. Apalagi, dalam film dokumenter Ice Cold, terlihat data yang menyebut kadar sianida darah dalam jenazah Mirna hanya sebesar 0,2 mg/l.
Mendengar hal ini, Prof. Edward Omar Hiariej atau yang kerap dipanggil Prof. Eddy pun geram. Dalam kunjungannya ke acara podcast milik Denny Sumargo, Prof Eddy pun buka suara dan menyebut data yang ditunjukkan dalam film dokumenter tersebut telah menyesatkan masyarakat. Karena menurutnya, film dokumenter Ice Cold tidak menunjukkan keseluruhan data yang ada. Ia bahkan
"Itu lah yang ingin saya katakan, jadi publik ini disesatkan dengan pembacaan data secara parsial" ujar Prof. Eddy dalam video yang diunggah dalam kanal Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo (10/10)
Ia menjabarkan, bahwa senyawa racun yang masuk ke dalam tubuh korban bukanlah Sianida murni, melainkan Natrium Sianida. Oleh karena itu, meski kadar sianida yang ditemukan hanya 0,2 mg/l tetapi ditemukan juga Natrium sebesar 950 mg/l, jumlah kadar yang menurut Prof. Budi Sampoerna sudah cukup untuk mematikan seseorang.
Baca Juga: Jaksa Shandy Linglung Perkara Warna Jasad Mirna: Itu Pencahayaan!
"Yang disebutkan hanya 0,2 mg/l tetapi harus ingat bahwa yang dimasukkan ke dalam tubuh itu kan Natrium Sianida, Natrium Sianida itu sianida dalam bentuk garam, kalau sianida dalam bentuk gas namanya asam sianida, sebanyak itu, jadi yang ditemukan dalam lambung itu 0,2 mg per liter air plus 950 per liter air Na (Natrium)" lanjutnya
"Makanya, hasil pembacaan Professor Budi Sampoerna yang tentunya jauh lebih paham dari saya, dalam kesimpulan apa yang ada di tubuh Mirna dia menyebutkan bahwa NaCn, dia tidak pisahkan loh, dia tidak pisahkan Natrium sendiri, Sianida sendiri, dia katakan, NaCn sebanyak itu sudah cukup untuk mematikan" tegasnya
Oleh karenanya, Prof. Eddy pun merasa adanya usaha untuk menggiring opini dengan menekankan nilai 0,2 mg/l sianida yang ditemukan dalam tubuh jenazah mendiang Mirna.
"Itu lah saya katakan ada upaya untuk penggiringan opini publik seakan-akan 0,2 sianida itu tidak mematikan, padahal harusnya kan lihat keseluruhan, Natrium Sianida" pungkasnya (FR)