Di awal perjalanan kariernya di dunia tarik suara, Raisa Andriana sempat mendapatkan cap kurang baik dari masyarakat. Sikapnya yang cenderung kikuk dan sulit untuk dimintai foto bersama, Raisa pun sempat disebut sombong. Namun ternyata, dibalik perilakunya yang kerap mengundang komentar buruk, Raisa memiliki alasan yang logis. Pasalnya, ia merupakan seseorang yang mengidap anxiety disorder, sebuah gangguan mental yang membuat penderitanya memiliki rasa cemas dan takut berlebihan.

"Kalau aku sih, karena aku punya anxiety jadi memang cara aku nyamperin orang dibanding orang nyamperin aku pasti lebih baik untuk anxiety aku, cuma kan sekarang karena udah lama mungkin ya, jadinya aku udah bisa manage itu lebih baik" ujar Raisa kepada Cumicumi (27/10)

Tetapi, pelantun lagu kenamaan seperti Teka-teki, Apalah (Arti Menunggu), serta Terjebak Nostalgia tersebut menjelaskan bahwa saat ini, kondisinya sudah mulai membaik. Apalagi, banyak dari penggemar setianya yang sudah mengetahui kondisi tersebut dan memakluminya.  

"Cuma ya sekarang setelah ya udah dewasa, udah terbiasa juga jadinya udah lebih santai gitu dan juga aku rasa orang-orang, pendengar aku juga udah santai gituloh" lanjutnya

Baca Juga: Reaksi Berbeda Raisa Usai Bertemu Rowoon eks SF9 & Jungkook BTS

Terlebih lagi, kariernya di dunia hiburan sudah memasuki usia belasan tahun. Sehingga dirinya yang sebelumnya tertutup rapat, mulai bisa membuka hati dan berekspresi secara lebih lepas. Karena baginya, berkarir di dunia hiburan telah melatih mentalnya.

"Aku kan introvert banget ya, mungkin sekarang udah jauh lebih bisa membuka diri, karena pengalaman juga sih kali ya, kan pengalaman juga udah lumayan, belum lama-lama banget tapi ya udah 13 tahun ada di industri kayaknya lumayan sudah tertempa gitu ya mental dan fisiknya, jadinya aku udah bisa lebih santai aja" tambahnya lagi

Sebelum berkarir di dunia hiburan, terkadang tubuhnya tergerak untuk lari dan berjongkok tiap kali rasa cemas ini hadir secara tiba-tiba. Tak hanya itu, Raisa juga sempat ketakutan tiap kali menyaksikan seseorang sedang berlari.

"Pengen lari dan jongkok itu sih emang udah dari kecil, agak takut rame, terus juga ya kayak takut ngelihat orang lari kayak gitu-gitu emang yudah dari kecil gak tahu kenapa" tuturnya (FR)