Belakangan ini ramai di jagad media perihal film dewasa yang dibuat oleh sebuah rumah produksi di wilayah Jakarta Selatan. Salah satu pemeran yang ikut menjadi saksi hingga diperiksa pihak kepolisian adalah Siskaeee yang sebelumnya juga pernah mendekam dibalik bui perkara konten pornografi yang sengaja ia sebarluaskan di media sosial.
Barbie Kumalasari menjadi salah satu pengacara artis yang ikut mengurus kasus ini. Dirinya beserta rekan pengacara lainnya ikut membela para pemain yang mulanya tak tahu perihal film porno.
Menurut tim kuasa hukum, film tersebut didistribusikan untuk kepentingan rumah produksi yang mengeksploitasi peran para pemain dan kru yang dijebak.
"Dikategorikan porno dan didistribusikan untuk kepentingan eh komersil itu dengan cara di-upload di website berbayar orang yang ingin menonton film itu harus registrasi dan harus bayar dulu gitu, nah si pemilik PH atau si otak pelaku ini meraup keuntungan dan dia yang punya ide di situ sementara para kru-kru bawah yang kita bela ini mereka enggak tahu sama sekali mereka enggak ngerti itu di-upload ke mana berapa harus bayar untuk menjadi member untuk bisa menonton film-film semi yang pernah beredar di sering kita nonton di YouTube dan di TV," ujar tim kuasa hukum.
Para pemain dan kru tidak tahu jika film yang sedang di produksi akan diteruskan pada situs atau acara porno di mana hanya dapat di akses orang tertentu.
"Nah tapi mungkin mentahannya memang ada dalam proses yang eh pengambilan gambarnya ada ada adegan porno tapi katanya yang hasil jadinya itu itu tidak sevulgar yang kita bayangkan cuman kalau kita sudah bilang itu film porno mindset kita langsung berpikir, wah ini film seperti ini," lanjutnya.
(Dindi)