Belum lama ini Gofar Hilman mengungkapkan kekecewaannya terhadap Arian Seringai yang tak membelanya saat terjerat kasus dugaan pelecehan seksual beberapa waktu lalu.
Terkait hal tersebut, Arian pun tampaknya mulai geram. Bahkan ia pun sampai membuat surat terbuka untuk Gofar sebagai pernyataan terakhirnya pada mantan rekan kerjanya itu.
"Surat terbuka untuk GH. Abdul Gofar Hilman, Lo itu problematik. Sebagai teman, lo punya sisi menyenangkan dan kita semua bisa cocok. Tentunya, dalam pertemanan tidak selalu berjalan mulus," tulis Arian.
"Tapi kemudian ada hal-hal yang sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip kami, yang kemudian mengganggu apa yang selama ini sudah kami bangun dengan kerja keras. Lo sudah beberapa kali melempar masalah kasus lo terakhir ini dengan pernyataan lo yang lebih personal, dan sama seperti lo, gue juga punya hak untuk merespon. Ini juga akan menjadi respon terakhir dari gue," imbuhnya.
Dengan blak-blakan Arian bahkan mengaku jika dirinya dan teman-temannya telah berkali-kali memberikan teguran pada Gofar atas candaan seksis dan rape jokes yang ia lakukan.
"Lo merasa gue kurang atau tidak mengkomunikasikan segala masalah dan blunder lo selama ini? Nggak Pay, kami sudah berkali-kali mengingatkan dan menegur lo untuk setiap blunder yang lo lakukan," tegas Arian.
"Dari cuitan pribadi lo yang seksis kepada para aktivis feminis, lo di sebuah show video pakai gestur rape joke dengan obat tetes mata dan minuman soda, malah kemudian nantangin mereka yang kritik video rape joke lo, lo menjadi buzzer undang-undang bermasalah, hingga kasus terakhir lo," lanjut dia lagi.
Lebih lanjut, Arian pun menegaskan bahwa dirinya tak pernah melarang Gofar untuk berkata kasar, namun jika dalam konteks pekerjaan seperti mengisi podcast dll, Arian berharap agar rekan kerjanya itu memilih kata dengan hati-hati.
"Melarang lo ngomong jorok? Gue gak pernah bilang begitu. Ini konteksnya ketika kita taping podcast ya. Kalau pun lo menerimanya begitu, lo seharusnya tau maksud gue adalah supaya lo gak cerita sesuatu yang terlalu innapropriate, bukan soal kata-kata makian," tulis Arian Seringai.
"Sebagai contoh, yakali isi podcast kita semua jadi cerita elo sejak SMP sudah grepe-grepe atau lo tidur sana sini seperti yang suka lo ceritakan. Lupa? Sepertinya lo kurang sensitif dengan tiap teguran ketika kami ingatkan, sementara untuk membuat segala sesuatu menjadi kembali membaik, kami yang ekstra kerja keras. Pada akhirnya, we have enough of your sh*t," tegasnya. (WS)
Sumber foto: instagram/@pergijauh/@aparatmati dan silangempat.com